Friday 26 February 2010

PLANET BARU MIRIP BUMI BERLIMPAH AIR

Penemuan "dunia tirta" baru (planet serupa Bumi yang berlimpah air) yang mengorbiti satu bintang dalam jarak 40 tahun cahaya, menjadi planet pertama yang diketahui mirip Bumi dan membuat manusia menjadi cukup dekat untuk bisa mengendus atmosfernya, kata para astronom seperti dikutip jurnal Nature. Dinamai GJ 1214b, ukuran planet ini hanya sekitar 2,7 kali ukuran  Bumi dengan massa kira-kira 6,5 kali lebih berat dari Bumi.  


Berdasarkan berat jenisnya, para ilmuwan mengira GJ 1214b mengandung 3/4 air likuid dengan inti padat dari besi dan nikel serta atmosfer hidrogen dan helium yang mirip dengan kandungan Bumi.Namun, menurut para ilmuwan, dalam banyak cara lainnya, planet ini adalah "binatang kejam yang sangat berbeda" dari Bumi yang kita tinggali. "Pada dasarnya, ini adalah satu samudera luas," kata kepala peneliti David Charbonneau dari Pusat Astrofisika Smithsonian, Universitas Harvard, Cambridge, Massachusetts.”(Di planet ini) tidak ada satu pun benua yang mengambang di atas atau menyeruak dari air. 

Lebih dari itu, GJ 1214b lebih panas dibandingkan dengan Bumi dan atmosfernya sepuluh kali lebih tebal daripada planet kita,” kata para peneliti. Hal ini mungkin membuat apa pun sulit untuk hidup seperti selama ini kita ketahui. Untuk para pemula, tekanan atmosfer terhadap permukaan planet itu besar sekali dan cahaya yang sangat sedikit sulit menembus kabut demi mencapai samudera planet tersebut. Planet Super-Earth baru itu ditemukan dengan menggunakan proyek MEarth, satu unit perangkat teleskop kecil berbasis di Bumi yang digunakan untuk mendeteksi perubahan dari menit ke menit dari kekuatan cahaya bintang-bintang merah nan redup yang disebut dengan M Dwarfs (bintang cebol). 


Kelipan periodik cahaya bintang bisa disebabkan oleh planet-planet yang secara terpisah transit atau mengitari bintang-bintangnya. Karena bintang cebol M Dwarfs lebih buram ketimbang bintang-bintang seperti Matahari, maka menjadi lebih mudah menjejak pengurangan kekuatan cahaya yang disebabkan oleh planet-planet seukuran Bumi yang lebih kecil massanya.Kendati GJ 1214b tidak langsung terlihat, perubahan pasti dalam cahaya bintang karena jejak perjalanannya, memungkinkan para astronom bisa menakar ukuran dan massa planet tersebut, yang nantinya menawarkan petunjuk-petunjuk terhadap komposisi planet itu. Dan karena dunia tirta begitu dekat ke Bumi, menurut Charbonneau, teleskop optik yang berbasis di antariksa seperti Hubble atau Kepler bisa seharian digunakan untuk mengendus kandungan kimia pasti dari atmosfer planet serupa Bumi itu. (Ant/Sri)***


Sumber: Pikiran-Rakyat

Langganan artikel gratis. Langsung dikirim ke email anda


Masukkan Email Anda:

Delivered by FeedBurner

Post a Comment


Tentang Saya

My photo
Seorang pelajar sekaligus web developer freelance asal Bandung. Dengan keahlian di bidang web programming (HTML, CSS, JavaScript, PHP dan MySQL).

  ©Template Blogger Green by Dicas Blogger.

TOPO